"Sekarang PKL-nya sudah terkendali, sudah tak ada masalah lagi. Saya kira Monas lebih gampanglah daripada Tanah Abang. " kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).
Ahok beralasan, Monas yang seluas 80 hektar sebenarnya lebih mudah dijaga dari PKL liar karena sudah dikelilingi pagar besi. Hal ini berbeda kondisinya dengan pasar terbuka seperti Tanah Abang. "Kalau ada pagar kan enggak mungkin komidi putar bisa masuk kalau enggak dibukakan pintu," ujar Ahok.
Untuk mempermudah penataan Monas, Ahok ingin menyatukan unit pengelola di bawah satu komando yakni UPT Monas yang dipimpin Rini Hariyani. Selama ini Monas diatur dua pihak yakni Unit Pengelola Taman Monas yang dipimpin Firdaus untuk urusan taman, PKL dn parkir liar. Sedangkan Rini memimpin Unit Pengelola Tugu Monas yang mengurus soal tugu monumen. "Suratnya tinggal menunggu tanda tangan pak Gubernur," tambahnya.
Sementara untuk pedagangnya menurut Ahok nantinya akan ditempatkan di bekas lapangan IRTI Monas. Namun untuk sementara ini semua PKL akan dikeluarkan dulu sembari pihaknya merenovasi lokasi.
"Nanti kalau sudah selesai diseleksi lagi PKLnya karena di lokasi itu untuk sekitar 300-an doang. Nanti semua pakai name-tag dan sistemnya dibuat bagus. Kita targetkan akhir Agustus selesai," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment