Saturday, 27 June 2020

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Perusahaan tidak akan mencapai tujuan apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang bagus. Untuk mendapatkan kinerja yang sesuai harapan, perusahaan harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia diharapkan karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Salah satu cara untuk melihat kualitas sumber daya manusia adalah dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan pengalaman kerjanya. Tidak mengherankan jika kita membuat surat lamaran pekerjaan akan mencantumkan tingkat pendidikan dan pengalama kerja untuk bahan pertimbangan agar diterima diperusahaan tersebut. Apa sih pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan?

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan, terlebih dahulu harus paham tentang definisi tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan kinerja karyawan.

Definisi Tingkat Pendidikan
Ikhsan (2005) menyatakan bahwa tingkat pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Pendapat Ikhsan didukung oleh Widi Lestari (2011) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan merupakan suatu kegiatan seseorang dalam mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah lakunya, baik untuk  kehidupan masa yang akan datang dimana melalui organisasi tertentu ataupun tidak terorganisir.

Selanjutnya Widi Lestari (2011) menjelaskan dimensi dan indikator tingkat pendidikan ada dua yakni pendidikan formal dan informal. Dimensi pendidikan formal dengan indikatornya pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh setiap pekerja yang meliputi SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Sedangkan dimensi pendidikan informal dengan indikatornya sikap dan kepribadian yang dibentuk dari keluarga dan lingkungan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan dapat didefinisikan sebagai tahap pendidikan yang berkelanjutan baik formal maupun informal dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah lakunya.

Definisi Pengalaman Kerja
Menurut Martoyo (2007) menyatakan bahwa pengalaman kerja adalah lama waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterima di tempat kerja hingga sekarang. Pendapat Martoyo juga dipertegas oleh pendapat Alwi (2001)  yang menyatakan bahwa pengalaman kerja adalah jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa pengalaman kerja seseorang berdasarkan pada masa kerja atau jangka waktu ia bekerja di sebuah perusahaan.

Definisi Kinerja Karyawan
Menurut Sinambela (2017) mendefinisikan bahwa kinerja merupakan pelaksanaan suatu tugas hingga tugas yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan menurut Taurisa & Ratnawati (2012), bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan.

Kinerja merupakan hasil yang telah dicapai oleh organisasi atau perusahaan. Baiyulis, Syamsir, & Jumiati (2018) juga mendefinisikan bahwa kinerja adalah hasil perbandingan antara pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh organisasi tersebut. perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi, karena dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan yang berprestasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaannya. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu ditentukan oleh kinerja karyawannya.

Kinerja menunjukkan tingkat keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Semakin tinggi kinerja karyawan, maka produktivitas organisasi secara keseluruhan akan meningkat. Seorang karyawan akan memiliki tingkat kinerja yang tinggi apabila terdapat kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuannya. Perusahaan dengan kinerja karyawan yang baik dapat dengan mudah mencapai tujuan yang diinginkan, yang juga menjadikannya lebih unggul dari para pesaing (Sari dan Susilo, 2018).

Berdasarkan pengertian-pengertian dan penjelasan tentang kinerja di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai oleh karyawan baik secara kualitas maupun kuantitas yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan tujuan untuk mencapai target yang telah ditetapkan organisasi atau perusahaan.

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wirawan et al (2019) didapatkan hasil bahwa ada pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Mandiri Tri Mandiri Cabang Singaraja. Ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalamn kerja maka akan semakin tinggi kinerja yang ditampilkan karyawan. Selain itu, Wirawan et al (2019) juga membuktikan bahwa tingkat pendidikan juga berpengaruh positif terhadap pengalaman kerja. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan, maka akan semakin tinggi keahlian dan keterampilan yang dimilikinya, sehingga pengalaman kerja akan meningkat. Jadi kalau perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawan maka perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja karyawannya.

Referensi:
Alwi, Syafaruddin, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan. Kompetitif, Yogyakarta : BPFE.
Baiyulis, Syamsir, & Jumiati. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perangkat Nagari Dalam Pengelolaan Keuangan Nagari Di Kecamatan Sungai Tarab Dan Salimpaung. JESS 2(2), 73–84.
Darendehe, Albert. 2013. Gaji, Kepemimpinan, dan Sikap Rekan Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Manado. Jurnal EMBA 23 Vol.1 No.4 (2013)
Ikhsan, Fuad. 2005. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 5, Cetakan Pertama. Yogakarta: BPFE. 
Sari, Oxy Rindiantika & Susilo, Heru. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan  Organizational Citizenship Behavior  Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Karyawan PTPN X - Unit Usaha Pabrik Gula Modjopanggoong Tulungagung). Jurnal Administrasi Bisnis  (JAB) Vol. 64  No. 1  (2018)
Sinambela, Lijan Poltak. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Taurisa, Chaterina Melina & Ratnawati, Intan. 2012. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 19  No. 2.
Widi, Lestari. 2011. Pengaruh Upah, Tingkat Pendidikan dan Teknologi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Kecap di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang.
Wirawan, Ketut Edy; Bagia, I Wayan; & Susila, Gede Putu Agus Jana. 2019. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Bisma: Jurnal Manajemen,  Vol. 5 No. 1, Maret Tahun 2019

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja


Suatu organisasi khususnya perusahaan untuk mencapai tujuannya dapat dilakukan dengan cara memberikan suatu kepuasan kerja pada karyawannya, karena dengan adanya kepuasan kerja dari karyawan maka diharapkan mereka dapat menjalankan tugas dengan baik. Kepuasan kerja bisa didapatkan dengan memberikan lingkungan kerja yang aman, nyaman, baik menyangkut tempat bekerja maupun peralatan atau fasilitas-fasilitas pekerjaan. Oleh karena itu, pimpinan perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari karyawannya terutama dalam lingkungan kerja.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja


Sebelum membahas apa pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Terlebih dahulu harus paham apa itu lingkungan kerja dan kepuasan kerja.

Definisi Lingkungan Kerja
Definisi tentang lingkungan kerja diungkapkan oleh Sarwoto (2001) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah tempat dimana seseorang pegawai yang bekerja meliputi lingkungan fisik dan non fisik yang dapat mempengaruhi semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Hal senada juga dinyatakan oleh Nitisemito (2000) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepadanya. Pendapat Nitisemito juga dipertegas oleh Sedarmayanti (2001) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas yang dihadapi, lingkungan kerja sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perorangannya maupun sebagai kelompok.

Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di tempat bekerja baik fisik maupun nonfisik yang dapat mempengaruhi semangat bekerja dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Definisi Kepuasan Kerja
Definisi tentang kepuasan kerja diungkapkan oleh Handoko (2000) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Begitu juga menurut Darendehe (2013) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
                  
Menurut Dewi, dkk (2018) mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan puas dan tidak puas karyawan terhadap hasil penilaian dari pekerjaan yang telah dilakukannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada karyawan yang tidak puas, yang tidak menyukai situasi kerjanya. Selain itu, menurut Murtafia & Suryalena (2015) menyatakan bahwa kepuasan juga terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Karyawan yang merasa sudah  terpenuhi kebutuhan hidupnya akan mempersepsikan diri mereka sebagai karyawan yang memiliki kepuasan atas pekerjaannya. Sebaliknya, ketidakpuasan akan muncul apabila salah satu atau sebagian kebutuhannya tidak terpenuhi.

Kepuasan kerja akan timbul bila para karyawan merasa apa yang seharusnya dterima dari pekerjaan yang dilakukannya telah selesai bila dibandingkan dengan apa yang telah mereka lakukan atas pekerjaannya tersebut. Bila karyawan telah mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi, maka karyawan tersebut menunjukkan sikap yang positif. Sedangkan bila karyawan mempunyai kepuasan kerja rendah, maka karyawan tersebut menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya tersebut (Murtafia & Suryalena, 2015).

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang kepuasan kerja di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional dari karyawan dalam hal memandang pekerjaan, baik itu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil penelitian Murtafia & Suryalena (2015) tentang pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja didapatkan hasil bahwa lingkungan kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan kerja karyawan (kasus bagian pengolahan PT. Surya Bratasena Plantation Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan). Hal ini berarti jika semakin baik lingkungan kerja maka semakin baik tingkat kepuasan kerja, demikian sebaliknya.


Lingkungan kerja sangat mempengaruhi puas atau tidaknya karyawan itu dalam bekerja. Lingkungan kerja yang baik tentunya membuat karyawan merasa nyaman dan aman dalam bekerja. Kondisi lingkungan kerja tentunya memegang peranan penting terhadap baik buruknya kualitas yang dihasilkan karyawan. Bila lingkungaan kerja baik dan komunikasi di dalamnya cukup lancar, maka kinerja yang dihasilkan pun tentu akan maksimal. Namun sebaliknya, apabila lingkungan kerja tidak baik, dipenuhi kekacauan dan persaingan yang tidak sehat maka akan tercipta kejenuhan dari para karyawan yang pada akhirnya akan menurunkan motivasi kerja dan ketidakpuasan dalam bekerja.

Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian, maka diharapkan pimpinan perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan lingkungan kerja agar tetap kondusif, karena lingkungan kerja mempunyai hubungan yang kuat terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan.

Refrensi:
Darendehe, Albert. 2013. Gaji, Kepemimpinan, dan Sikap Rekan Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Manado. Jurnal EMBA 23 Vol.1 No.4 (2013)
Dewi, Chadek Novi Charisma; Bagia, I Wayan & Susila, Gede Putu Agus Jana. 2018. Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga PenjualanUD Surya Raditya Negara. Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Manajemen, Vol. 4 No. 2 (2018)
Handoko, H. T. 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas. Yogyakarta: BPFE.
Murtafia, Iin & Suryalena. 2015. Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan (Kasus bagian Pengolahan PT. Surya Bratasena Plantation Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan). Jom FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015
Nitisemito, S. Alex, 2000. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sarwoto. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Seorang pimpinan yang baik harus mampu mengetahui beban kerja karyawannya. Menurut Sitepu (2013) menyatakan bahwa jika kemampuan pekerja lebih tinggi daripada tuntutan pekerjaan, akan muncul perasaan bosan. Namun sebaliknya, jika kemampuan pekerja lebih rendah daripada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul kelelahan yang lebih. Tuntutan pekerjaan atau beban kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan di sebuah perusahaan. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan.

beban kerja terhadap kinerja karyawan


Sebelum membahas lebih jauh bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan. Terlebih dahulu harus tahu apa definisi atau pengertian dari beban kerja dan kinerja.

Pengertian Beban Kerja
Menurut Muhammad, et al (2016) mendefiniskan bahwa beban kerja merupakan tanggung jawab yang diberikan atasan dan harus diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan demi tercapainya tujuan. Sedangkan menurut Nasution, et al (2018) menyatakan bahwa beban kerja merupakan jumlah kegiatan atau banyaknya pekerjaan yang menjadi beban pegawai yang harus diselesaikan oleh pegawai ataupun dalam kelompok selama periode waktu tertentu sesuai dengan tuntutan pimpinan.

Definisi tentang beban kerja juga diungkapkan oleh Menpan yang mendefinisikan bahwa beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Hal senada juga dinyatakan oleh Permendagri menyatakan bahwa beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang beban kerja di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa beban kerja adalah tanggung jawab atau tugas yang diberikan karyawan yang harus diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan demi tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.

Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Sinambela (2017) mendefinisikan bahwa kinerja merupakan pelaksanaan suatu tugas hingga tugas yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan menurut Taurisa & Ratnawati (2012), bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan.

Kinerja merupakan hasil yang telah dicapai oleh organisasi atau perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Baiyulis, Syamsir, & Jumiati (2018) yang mendefinisikan bahwa kinerja adalah hasil perbandingan antara pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh organisasi tersebut.

Kinerja menunjukkan tingkat keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Semakin tinggi kinerja karyawan, maka produktivitas organisasi secara keseluruhan akan meningkat. Seorang karyawan akan memiliki tingkat kinerja yang tinggi apabila terdapat kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuannya. Perusahaan dengan kinerja karyawan yang baik dapat dengan mudah mencapai tujuan yang diinginkan, yang juga menjadikannya lebih unggul dari para pesaing (Sari dan Susilo, 2018).

Berdasarkan pengertian-pengertian dan penjelasan tentang kinerja di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai oleh karyawan baik secara kualitas maupun kuantitas yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan tujuan untuk mencapai target yang telah ditetapkan organisasi atau perusahaan.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Sesuai dengan definisi beban kerja di atas bahwa beban kerja diartikan sebagai tanggung jawab atau tugas yang diberikan karyawan yang harus diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan demi tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, beban kerja sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dengan pemberian beban kerja yang efektif perusahaan dapat mengetahui sejauh mana karyawannya dapat diberikan beban kerja yang maksimal dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan itu sendiri (Adityawarman, 2015).

Agar tujuan suatu organisasi dapat terwujud, maka karyawan harus bisa merasakan beban kerja karyawan dalam pekerjaannya agar prestasi kerja dapat meningkat (Andini & Sahputra, 2015). Shah, et al (2011) juga menyatakan tekanan beban kerja dapat menjadi positif, dan hal ini mengarah ke peningkatan kinerja. Adanya penerapan beban kerja membuat karyawan dituntut untuk mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki.
Dalam persepsi karyawan, beban kerja merupakan penilaian individu mengenai sejumlah tuntutan tugas atau kegiatan yang membutuhkan aktivitas mental misalnya untuk mengingat hal-hal yang diperlukan, konsentrasi, mendeteksi permasalahan, mengatasi kejadian yang tak terduga dan membuat keputusan dengan cepat yang berkaitan dengan pekerjaan dan kekuatan fisik untuk menggiling, melinting, mengepak dan mengangkat yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Apabila individu tersebut memiliki persepsi yang positif maka mereka akan menganggap beban kerja sebagai tantangan dalam bekerja sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun perusahaan tempat bekerja. Sebaliknya jika persepsi negatif yang muncul maka beban kerja dianggap sebagai tekanan kerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja individu, memiliki dampak negatif bagi dirinya maupun perusahaan tempat bekerja.

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adityawarman, et al (2015) yang didapatkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Krekot. Ini berati jika memiliki persepsi yang positif maka mereka akan menganggap beban kerja sebagai tantangan dalam bekerja sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun perusahaan tempat bekerja. Sebaliknya jika persepsi negatif yang muncul maka beban kerja dianggap sebagai tekanan kerja sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan, memiliki dampak negatif bagi dirinya maupun perusahaan tempat bekerja.


Refrensi:
Adityawarman, Yudha; Sanim, Bunasor; & Sinaga, Bonar M. 2015. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Krekot. Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol VI, No 1, April 2015.
Andini, Nirma & Sahputra, Ali. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Prestasi Kerja Hotel Sudi Mampir Blok Songo Labuhanbatu Selatan. Jurnal Ecobisma Vol 2 No. 1 Jan 2015
Baiyulis, Syamsir, & Jumiati. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perangkat Nagari Dalam Pengelolaan Keuangan Nagari Di Kecamatan Sungai Tarab Dan Salimpaung. JESS 2(2), 73–84.
Muhammad, Sri Rahayu; Adolfina; & Lumintang, Genita. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi. Vol 4, No 1 (2016)
Nasution, Erni Hayati; Musnadi, Said; & Faisal. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Aceh. Jurnal Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah, Vol 2, No 1 (2018)
Permendagri No.12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Sari, Oxy Rindiantika & Susilo, Heru. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan  Organizational Citizenship Behavior  Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Karyawan PTPN X - Unit Usaha Pabrik Gula Modjopanggoong Tulungagung). Jurnal Administrasi Bisnis  (JAB) Vol. 64  No. 1  November 2018
Shah, S. S. H. et al. 2011. Workload and Performance of Employees. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol 3, No. 5.
Sinambela, Lijan Poltak. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sitepu, Agripa Toar. 2013. Beban Kerja Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol.1 No.4 Desember 2013
Taurisa, Chaterina Melina & Ratnawati, Intan. 2012. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 19  No. 2.

Prediksi Maccabi Haifa Vs Juventus

Prediksi   Maccabi Haifa Vs Juventus , Maccabi Haifa akan mencoba membalas dendam pada Juventus atas kekalahan 3-1 di Turin ketika kedua tim...